Diary July 14th 20, It always ends like this
Hahhhh, aku pikir aku udah ngelakuin yang terbaik, ternyata emang nggak bisa. Seberapa pun kerasnya perjuangan kita, we cant forced people to love us the way we loved them. Aku sadar sih dari dulu hal kaya gitu nggak bisa dipaksain, cuman nggak bisa aja stop dari “denial” diri sendiri. Kayanya hidup di dalem ekspetasiku memang lebih menggoda dari pada nyadarin diri ke realitas hhhh. Pada akhirnya yang aku harapin nggak pernah terwujud. Apa yang aku rencanain, nggak pernah terealisasi. Menurutku bukan salah kita manusia untuk mempunyai ekspetasi sama seseorang. Salah manusia ada di pilihan penempatan ekspetasinya. Orang yang kita ekspetasiin bukan di posisi yang salah di sini. Tapi pilihan kita untuk taruh ekspetasi ke orang tersebut yang salah. Semisal kita taruh ekspetasi kita di tempat lain, mungkin hasilnya berbeda. Im not particularly sad. In my perspective Im already “all out” from the very beginning for this relationship. Jadi aku nggak terlalu merasa kecewa sama hasil perju...