Friends (?)

Hmm, aku suka bingung sama orang-orang yang dengan gampangnya bisa masuk ke segala lingkaran sosial. Kira-kira mereka makan apaan ya?

Ntah ya, aku memang nggak punya banyak lingkaran sosial, dan aku tidak merasa iri dengan orang-orang yang cepat membaur sana sini. Soalnya aku rasa aku memang sengaja membuatnya kaya gitu. Soalnya kenapa? Karena punya banyak teman, keluar ke sana ke mari, nongkrong berjam-jam, always be there whenever one of your friends having trouble with their live, menurutku its a fucking exhausting. Kalo ngeliat aku yang dulu, kelakuanku bersiosialisasi terbalik 180 derajat sama aku yang sekarang.

Bukan tanpa alasan, kayanya semua itu bisa begini karena beberapa faktor juga sih. Faktor-faktor ini pasti juga ada banyak yang ngalamin, dan ini yang bikin aku ngerasa nggak perlu buat punya banyak teman,

1. Semuanya temporer. All the good things, laughs, fights, and every things will end up soon when the time comes. Memang sih ini udah jadi kodrat alam, but its just i cant handle well the broken of my deep relationships ive been built for years with another humans. Inilah kenapa alasan paling fundamental kenapa aku nggak mau terlalu banyak membangun hubungan ke banyak orang, entah itu teman, pacar, sodara, kolega, ato apapun itu. Sedikit membangun hubungan ke orang lain lumayan banyak membantu, karena aku memang nggak bisa berteman baik sama perpisahan.

2. Mostly they dont understand you. I crave for connections not quantities. Percuma punya banyak teman kalo mereka nggak ngerti. Percuma punya banyak teman kalo mereka taunya cuman nongkrong, cuci mata, having fun, or someshit. I respect those friends who shares their true feelings, ideas, visions, value, and open minded. I kinda strict soal memilih teman, because i want our friendship benefits to one another. Call me arrogant or whatever, but i'd be the most sincere guy you'd ever known if i choose you to be my "real" friends.

3. They dont care. Mereka nggak mau tau soal masalah hidupmu, they're just pretending. Saking muaknya sama orang-orang begini, aku ampe hapal membedakabn gelagatnya kalo mereka beneran peduli apa nggak. Kalo misal aku lagi bikin audisi pencarian aktor ato aktris berbakat, kalian semua auto disqualified, bego sih aktingnya.

4. They only using you. Ini sih udah basi banget, nggak perlu dijelasin juga udah paham.

5. They're too pushy. Punya banyak lingkaran sosial bisa berarti punya banyak agenda juga. And if for some reason you cant make it from time to time, they'll surely talk shit about you. I mean whats wrong with our society? You and me have a life to live. Besides, my energy is not much as you, i got priority to accomplish dude.

Ya itu lah beberapa dari sekian banyak alasan-alasan yang mengganjal tiap kali aku mau mencoba membangun hubungan dengan manusia lain. Aku pernah punya banyak lingkaran sosial, aku pernah mencoba membangun hubungan persahabatan, aku pernah jadi yang selalu ada buat mereka, aku pernah jadi yang paling berkorban, aku pernah punya banyak orang yang bisa membuatku ketawa, aku pernah punya teman yang membuatku nggak merasa kesepian, but in the end semuanya sementara.

Im not an anti social or sociopath, cuman memang aku sengaja membangun dinding buat melindungi diri. Melindungi diri dari apa? Dari segala kepura-puraan. 

Komentar