Nggak Perlu Judul
Okelah, perlu diketahui dulu, kalau sebenernya aku pengen merubah suasana blog ini. Aku pengen di sini bener-bener jadi pelabuhan semua cerita-cerita ku, keluh kesahku, kebahagiaanku, tanpa harus memikirkan aspek-aspek tertentu. Aku baru sadar, aku menulis cuma untuk diriku sendiri, kenapa aku harus mengikuti standar dan main aman soal apa yang mau kuceritakan? Bukannya lebih damai kalau kita bisa cerita dengan cara yang membuat kita nyaman?
Aku bilang begitu karena sebelum-sebelumnya aku menulis blog sambil memikirkan hal-hal yang sekarang ku rasa itu ternyata nggak penting, malah makin sulit buat menyampaikan apa yang ingin kukatakan. Dan untuk ke depannya, aku ingin tempat ini jadi satu-satunya istanaku buat istirahat dari capeknya dunia.
Buat diriku di masa depan, aku harap kamu nggak keberatan baca tulisanmu ini sendiri ya. Karena ini dapat dipastikan sangat menjijikan, mengingat umurmu yang tiap tahun terus bertambah. Tapi nggak apa, coba lebih berdamai sama dirimu sendiri, seneng ya seneng, marah ya marah, sedih ya sedih, karena kamu cuma manusia. Semua itu wajar.
---
Sekarang aku lagi di kamar sendirian, dengan lampu mati (emang sengaja aku matiin) dan sambil ditemani musik-musik instrumental. Aku yang dulu pasti udah ketakutan kalau kamarku gelap gini. Entah ya, dari dulu aku takut sama yang namanya gelap. Soalnya dalam gelap, otakku liarnya bisa 2-4x lipat sama pikiran-pikiran aneh, makannya aku selalu tidur dengan lampu nyala. Sekarang pun masih takut sebenarnya, cuman karena ini di kamar sendiri, jadi ya bisa membiasakan diri lah ya. Nggak tahu kalau di tempat lain.
Awalnya berani tidur sambil lampu kamar mati sih sebenernya karena sulit tidur. Aku nggak tahu ini sebuah keanehan atau nggak, tapi aku perlu kurang lebih 30 menit minimal buat bisa bener-bener tidur. Padahal mata udah bener-bener ngantuk, dan posisinya pun juga udah merem gitu kan ya, eh tapi pikiran kok malah suka ngalur ngidul, dan ternyata inilah si kampret yang bikin aku nggak tidur-tidur.
Tahu nggak, pikiran ku ini kurang ajar sekali, masa mau tidur mikirnya kaya gini:
"Ini landak miniku kalau ku taruh di lintasan tamiya, larinya bisa kaya Sonic nggak ya?"
"Kalau Adam dan Hawa nggak terhasut iblis dan nggak makan buah kuldi yang bikin mereka diturunin ke Bumi, kira-kira kita bakal hidup di Surga selamanya nggak?"
"Pacarku ini nyebelin abis, mau pacaran ama Taylor Swift aja udah."
"Kalau semisal aku mendadak punya duit banyak, aku mau pensiun dini. Capek kerja tu."
"Coba di dunia ini nggak ada yang namanya jerawat, pasti aku ganteng."
Seperti itulah kurang lebih yang aku pikirkan sebelum tidur. Nggak penting abis kan ya? Aku sendiri juga heran, kok aku bisa ampe sebegitunya. Tidur bukannya buat ngilangin beban pikiran, eh malah nambah pikiran. Belum lagi kalau lagi ada masalah, wih bisa berspekulasi sama banyak hal aku.
Nggak tahu dapet angin dari mana, tiba-tiba abis cuci muka sama sikat gigi dan mau menuju kasur tercinta, aku matiin lampu kamarku. Alhasil aku bisa tidur dengan nyenyak, tanpa harus nunggu 30 menit buat tidur. Tapi kadang-kadang masih suka mikir sebelum tidur, cuma nggak terlalu lama lah ya, palingan sekitar 5-10 menit. Semenjak matiin lampu kamar waktu tidur, mulai saat itu tidurku bukan lagi menjadi sesuatu yang melelahkan.
Kadang hidup suka gitu, yang ditakutkan malah menyelamatkan, yang dijauhi malah menyembuhkan. Aneh ya.
Komentar
Posting Komentar