Menjadi Dewasa
Bukan perkara mudah soal menjadi dewasa. Sebab karenanya, jiwa anak-anak yang tak tahu-menahu dalam diri kita, seakan-akan seperti dipaksa untuk langsung melompati jurang penuh duri yang sebelumnya belum pernah kita lakukan. Tanpa latihan, dan tanpa aba-aba. Gila bukan?!
Jujur saja, aku sendiri nggak tahu bagaimana cara berpikiran seperti orang dewasa. Tidak sedikitpun. Tahu-tahu hidup sudah loncat sebegitu jauhnya tanpa sadar, lalu meninggalkanku dengan tanda tanya besar; WHAT THE FUCK SHOULD I DO?!
Delapan puluh lima persen hari ini dikuasai oleh langit mendung. Sesekali hujan cukup deras mengguyur, kadang juga hanya gerimis semata. Padahal aku berharap hujan yang begitu deras. Saking derasnya sampai bisa menyulap jalanan depan rumahku menjadi kolam renang. Tentu saja harapanku itu pasti bakal menyusahkan orang lain seandaikan benar-benar dikabulkan; pedagang sulit menjual dagangannya, ojek online nggak bisa beroperasi, jemuran banyak yang nggak kering, mau kencan malah gagal, atap rumah jadi bocor, sinyal makin jelek, dan masih banyak keluhan-keluhan lainnya yang akan muncul.
Dari hari ini aku jadi diingatkan lagi dari pelajaran-pelajaran sebelumnya, bahwa dalam fase menjadi dewasa ini, berharap pun harus berhati-hati.
Komentar
Posting Komentar