Gambling
Aku suka berjudi tapi sayangnya aku adalah penjudi terburuk. Seingatku aku tidak pernah mendapatkan sedikitpun keuntungan dari pilihanku. Malah aku merasa sangat rugi. Dirugikan lebih tepatnya.
Pernahkah kalian berjudi pada hidup kalian? Aku sering. Banyak hal yang sudah aku pertaruhkan dalam perjudianku ini. Segala aspek dalam kehidupan kupikir sudah pernah kulibatkan dalam tindakan tercela ini. Namun sekali lagi, aku adalah penjudi terburuk.
Bisa dikatakan ada dua faktor yang menyebabkan kekalahanku. Yang pertama adalah karena ketidakberdayaanku mengatur pionku sendiri, dan faktor yang kedua adalah aku dikhianati pionku sendiri. Menyedihkan sekali.
Tapi tolong diingat, bahwa aku sama sekali tidak terlalu larut dalam kesedihan itu. Malah sebaliknya, aku semakin gila pada permainan ini. Aku percayakan aset-aset ku pada sebuah pion, dengan harapan kelak aku akan beruntung suatu hari nanti.
Harapan hanyalah harapan, ia hanya melakukan pekerjaannya sebagaimana mestinya. Yaitu mengecewakan manusia.
“Yang salah bukanlah harapan, namun yang berharap.”
Pernahkah kalian mendengar kalimat tersebut? Ataupun yang sedikit mirip dan mempunyai arti yang sama? Aku yakin pernah.
Tidakkah menggelikan kalau kita dilarang untuk berharap? Halooo, kita diciptakan tanpa sempat memilih bagian apa saja yang ingin kita masukan dan kita tolak eksistensinya dalam diri kita. Kita dilahirkan begitu saja tanpa pilihan untuk menolak.
Mungkin beberapa dari kalian “berharap” tidak ada dalam daftar perilaku kalian. Sayangnya perilaku tersebut tercantum dalam daftarku.
Aku sudah pernah mencoba untuk berubah, banyak waktu yang sudah kuhabiskan untuk memperbaiki sisi ini, tapi nyatanya tetap tidak bisa. Sifat ini kembali dan kembali. Seperti tidak mempunyai rasa takut dan jera. Terbuat dari apa ia sebenarnya?
Kembali lagi pada topik awal.
Seperti yang aku katakan di atas, dikhianati pada taruhanku sendiri itu sudah merupakan hal yang lumrah. Aku sudah setengah terbiasa menghadapinya. Tentu saja aku tidak bisa sepenuhnya menerima kekalahan, itu adalah hal tersulit untuk ukuran manusia normal kurasa.
Untuk kali ini saja aku berharap di perjudianku berikutnya aku kalah. Mungkin dengan begitu aku bisa berhenti dari hobi buruk ini. Aku sudah tidak punya apa-apa lagi, kurasa mempertaruhkan segalanya pada taruhan terakhirku ini bukan pilihan yang buruk, karena walaupun kalah aku sudah sangat siap.
Ini adalah koin terakhirku. Hasilnya? Kita tunggu saja.
Komentar
Posting Komentar