Stay Alive!



Aku suka berpikir, apa di kehidupan selanjutnya aku bisa bebas untuk tidak berpikir? Melelahkan sekali untuk membatu semalam suntuk hanya untuk berkelut dengan masalah-masalah yang dimainkan dengan otakku sendiri. Dalam permainan kecil itu, aku mengatur segalanya, namun tidak jarang apa yang sudah kupersiapkan sedemikian rupa memuai begitu saja tanpa jejak.

Aku suka berlari, apa mungkin ternyata dalam pelarianku berikutnya setidaknya aku bisa untuk tidur dengan tenang? Tak pernah henti kaki ini untuk menjauh dari segala hal yang sangat tidak kuinginkan dalam dunia. Namun nyatanya, di sinilah aku, terpaksa memeluk segala hal yang paling kubenci.

Aku suka meratap, apa perihal keburukan masa laluku yang menyebabkan semua ini? Aku tidak tahu. Yang jelas, aku selalu menjadi pihak yang selalu "pergi". Semua itu bukan kehendakku sendiri, semua terjadi karena alasan, dan aku punya alasan yaitu: Keadaan. Sering sekali kita dihadapkan pada satu jalan tanpa persimpangan. Hanya jalan lurus yang dihiasi dengan pohon rindang yang jarang. Suatu saat kalian pasti mengerti sendiri apa yang aku maksud.

Aku merasa aku sudah melakukan hal-hal baik beberapa tahun belakangan ini untuk diriku sendiri , maupun untuk orang sekitarku. Aku pikir dengan melakukan hal-hal baik aku bisa menebus dosa masa lampau, tapi nyatanya tidak. Bertubi-tubi masalah kian menderu.

Memang, kita tidak bisa memaksa diri kita untuk bisa menerima segala yang sudah terjadi, Kadang jalan pintas memang pilihan terbaik untuk mengakhiri ini semua. Tapi percayalah, pasti akan datang satu orang yang akan membuatmu untuk terus hidup. Pasti.

Stay alive!

That's what I told to myself everytime. 



Living is so unworthy, but it can be beautiful sometimes. Thanks to the people who were there for me, I survived..


Komentar

  1. Kehidupan selanjutnya yg nyaman tanpa dihantui rasa bersalah jelas akupun sering memikirkannya. Bahkan terkadang sering berfikir untuk merancang begitu indahnya masa depan namun otak kembali mengajakku berputar kembali dalam masalalu yang sama dan akhirnya semua musnah dalam hitungan detik kepada pikiran suntuk terjerat masalalu.

    Berlari dari kenyataan pun sama sepertimu sangat sering ku lakukan namun sialnya hanya karena segelas teh poci dan melewati restauran cepat saji pun tiba2 kaki itu berhenti berlari bahkan ia mrngajakku berputar balik.

    Sangat sering meratap namun hasilnya tak ada yg berubah semua sama saja masih berada dalam masalah dan ketakutan itu.

    Sampai dimana ku jemput sendiri hidayah itu tanpa membawa bekal apa2. Dan taraaaaa...... sampai sekarang masalah itu masih sama ketakutan itu masih ada walaupun berkurang 75% , namun yg sangat mengejutkan adalah dulu ku lalui masalah ini kira2 hanya 1thn namun sangat berat kulalui bahkan sempat berfikir untuk mengakhiri hidup namun dengan masalah yg sama 2thn ini ku hadapi dengan santai dan menyenangkan. Mungkin orang tidak percaya dengan keajaiban hidayah itu, namun setelah kau rasakan sendiri nikmatnya maka kau akan percaya.

    Allah itu benar ada, hidayahnya sangat menabjupkan dan tak pernah marah terhadap kita. Ia berjanji akan menghilangkan SEMUA dosa hambanya bila hambanya benar2 bertobat dan tak mengulanginya kembali.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cerita yang sangat memotivasi sekali. Memang terkadang hidup itu lucu, dalam satu kedipan mata saja segalanya bisa sangat berubah dari sebelumnya. Menentramkan hati bukan perkara yang mudah, tapi suatu saat pasti akan kucoba :)

      Hapus
    2. Segeralah, aku akan menantimu atau bila perlu aku siap berada disampingmu membantumu hingga kita bisa berjalan bersama.

      Hapus

Posting Komentar