Epilogue
Hidup selalu tentang cerita. Di manapun, kapanpun, dengan siapapun, bahkan tiap incinya selalu berakhir menjadi cerita. Tak luput juga terkadang kita mesti repot-repot menggali otak kita hanya demi mengumpulkan keping-keping cerita masa itu.
Kadang memikirkannya membuat kita tersenyum, kadang juga sebaliknya. Baik atau buruknya suatu cerita tergantung langkah kita hari ini, dan baik buruknya sebuah cerita tergantung bagaimana kita menyampaikannya. Pada akhirnya semua bergantung pada diri kita masing-masing.
Selalu menjadi masalah umum, bahwa ending adalah bagian tersulit dalam bercerita. Kategorinya hanya ada tiga, good, bad, atau tanda tanya. Good or bad sudah lumrah bagi kita penikmat cerita. Sebuah klise yang tak bosan-bosannya untuk diulang terus menerus.
Tapi kebanyakan orang cenderung membenci dengan sebuah cerita yang pada akhirnya hanya meninggalkan garis abu-abu. Cerita yang tak jelas menggambarkan kelanjutan nasib tokoh-tokohnya ketika antagonis berhasil dikalahkan.
Lain jika kalian adalah seseorang dengan imajinasi di atas rata-rata, dan mempunyai jiwa super liberal. Kalian mungkin akan lebih suka ending abu-abu. Atau juga bisa jadi kalian orang yang sedang bersedih, kategori ke-3 terkadang menjadi pilihan cerita yang paling kalian cari-cari.
26 Mei 2017
Adalah hari di mana aku duduk di kursi pesawat dengan nomor kursi 37F, tepat di samping kaca. Dua kursi di sampingku kosong, penumpang saat itu juga tampaknya tidak terlalu banyak. Seraya pesawat lepas landas, aku tak henti-hentinya memandang. Semakin menjauh dengan tanah, kemudiku atas kesedihan menghilang.
Tidak, air mataku tidak jatuh. Hanya saja aku berpikir, apakah ini benar-benar keputusan terbaik. Bodohnya aku. Padahal aku sendirilah yang paling tahu jawaban itu, hanya saja aku menyangkalnya terus menerus.
"Ah biarlah, mau sampai kapan harus diratapi. Semua baik-baik saja tanpa aku, adanya diriku juga nggak berpengaruh apa-apa. Di sini dan di sana sama saja. Toh kita nggak bakal hidup selamanya. Jadi nggak perlu banyak-banyak dipikirin."
"Kapanpun aku bisa main ke tempat itu lagi, tinggal menentukan waktu yang pas aja. Seandainya memang nggak bisa, ya tinggal aku undang saja mereka-mereka yang aku inginkan untuk datang menemuiku. Bahkan bila perlu aku yang bayarin semuanya. Aku nggak bermaksud sombong, duitku juga sebenarnya pas-pasan, tapi kalau aku benar-benar menginginkan sesuatu, nggak ada kata 'nggak bisa'!"
"Nggak perlu dipikirin, aku bahkan sudah bisa tau bakal seberapa bosannya aku setibanya nanti. Apa saja yang bakal aku lakuin hari ini, besok, lusa, satu minggu ke depan, dua minggu ke depan, satu bulan ke depan, aku sudah tau apa saja yang bakal aku lakuin. Aku sudah memprediksinya."
"Padahal aku punya banyak teman-teman di sana yang bisa aku ajak keluar buat mengusir sepi, tapi tetap saja ketika itu semua usai aku kembali lagi pada kesepianku. Macam apalah ini maunya dihibur terus-terusan. Egois juga ada batasnya woi! Dasar aku."
"Pokoknya ini kali terakhirku buat mengalah. Nggak mau lagi aku ngalah hanya demi tuntutan. Nggak mau lagi rencanaku, yang sudah sulit-sulit aku susun, berujung di tempat sampah. Nggak mau lagi kehilangan tempat-tempat ternyamanku. Siapapun, nggak ada yang bisa dan nggak ada yang boleh. Sekali lagi, ini kali terakhir aku terpaksa mengalah."
"Sekarang aku bakal berjuang mati-matian buat ke depan nanti. Aku bakal mulai lagi semuanya dari nol. Sampai semua orang nanti nggak melihatku seperti mereka melihatku dulu dan sekarang."
Celotehan tanpa henti antara aku, hatiku, dan otakku sedang berkecamuk. Tanpa sadar pesawat sudah mendarat dengan bijaksana di tempat yang sama sekali berbeda. Dan aku masih saja belum menerima semua yang terjadi.
Satu hal dari sekian banyak yang aku pelajari, baik di sini maupun di sana, jujur saja aku masih belum punya tempat untuk yang bisa dikatakan sebagai 'rumah'. Aku yakin sekali Jogja hanyalah langkah pertama menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaanku. Dan Bali hanyalah tempatku untuk pulang sementara. Sampai aku menentukan di mana langkahku selanjutnya berada. Entah itu kapan.
Komentar
Posting Komentar