Act II : HMJM 0.2


Sedihnya, ini adalah kegiatan terakhirku bersama mereka. Kegiatan ini sendiri bernama Leadership Boot Camp, yang biasa kami sebut dengan LBC. Acara tahunan yang selalu ada di progam kerja HMJM, yang berguna mencari regenerasi untuk dijadikan pengurus kami selanjutnya. Aku sendiri pada tahun sebelumnya juga ikut menjadi peserta di sini, yang dikemudian hari aku dilantik sebagai Supervisor Training di Departemen HRD. Cukup keren rasanya ketika menyebutkan jabatanku. Hehe.

Mungkin beberapa dari kalian yang suka mendengarkan musik instrumen karya Beethoven pasti akan langsung tersadar ketika melihat salah satu judul lagu miliknya terpampang di spanduk yang kami gunakan untuk foto ini. Anehnya, pilihan nama yang aku buat ini resmi dijadikan judul acara untuk LBC kali ini. Temanku Rio, yang selaku ketua panitia, sudah bingung mau memberi judul apa, "udah itu aja, bingung mau pake apa lagi" tuturnya. Tapi jika didengar lagi arti judul dan lagunya, aku rasa cukup pas nama tersebut jika dipakai untuk acara kami ini. Semoga saja tidak melanggar hak cipta.

Kegiatan kami ini diselenggarakan di daerah Turi, atau lebih spesifiknya di Desa Wisata Pulesari. Tempat yang bisa dikategorikan sebagai dataran tinggi ini sering dijadikan tempat untuk kegiatan-kegiatan yang seperti ini. Sepanjang jalannya hanya diisi pohon salak. Dan jika langit sedang bersahabat, kalian bisa melihat jelas Gunung Merapi dari sini.

Acara kami berlangsung lancar, jika aku lihat kembali, tidak ada hambatan-hambatan berarti selama acara berlangsung. Hanya saja sangat disayangkan melihat peserta yang ikut terbilang sedikit dibandingkan dengan tahun lalu ketika aku menjadi peserta. Di balik itu semua, acara tetap berlangsung seru, apalagi saat games dan api unggun.

Aku tak mau banyak-banyak menjelaskan acara ini, karena jika ada angkatan selanjutnya yang melihat tulisan ini, aku bakalan merasa berdosa sekali telah men-spoiler acara mereka, yang berujung jadi berkurangnya peminat peserta mengikuti kegiatan ini.

Sedih juga ketika menyadari kegiatan ini adalah pengabdian terakhirku untuk organisasi ini. Aku sendiri berpikir dalam hati, kapan aku bisa merasakan hal seperti ini lagi?

Walau pikiranku sempat mengudara ke mana-mana, aku masih tetap mantap dengan kamera di tangan. Tak ingin sedikitpun kelewatan momen-momen berharga. Karena walaupun sebentar lagi aku bakal meninggalkan mereka, setidaknya aku masih bisa merekam sebanyak mungkin kenangan-kenangan yang bisa aku dapatkan bersama mereka. 

Ternyata diam-diam ada yang menyadari tujuanku. Tapi mungkin akan aku bahas itu kapan-kapan saja kalau sempat (dan ingat), apalagi sekarang (ketika aku menulis ini) sudah pukul satu pagi.

Begitu besarnya ya arti sebuah kenangan, tanpanya kita mungkin tak lebih dari seonggok daging dan tulang, jiwa kosong yang tersesat di semesta tak berujung. Karena kedepannya, cerita-cerita baru akan terus bergulir, mungkin hanya selembar atau dua lembar yang bisa kita ingat sampai hari tua nanti. Kita tidak tahu pasti kapan segala sesuatunya akan pergi, tapi apapun yang pergi jangan selalu dilempari tanda tanya. Karena yang pergi belum tentu benar-benar menginginkan untuk pergi, dan yang pergi belum tentu tahu cara menghadapi 'perpisahan'.

Ya ya ya aku tahu kalian bakal ngomong apa. Sekali lagi aku katakan, terserah kalian. Aku serahkan keputusannya pada imajinasi kalian sendiri saja.

Btw, aku punya sedikit cuplikannya untuk acara ini,

Taraaaaaaaa!

Komentar